"Battle of Hijab" meneguhkan keyakinan menguak identitas -->
×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

"Battle of Hijab" meneguhkan keyakinan menguak identitas

Sabtu, 01 Juli 2023 | 09.08.00 WIB Last Updated 2023-07-03T03:16:25Z

 

Ilustrasi "Battle of Hijab" meneguhkan keyakinan menguak identitas/ Foto: Freepik

PENULIS : Fahrurozi, S.HI., M.Pd

POJOKINSPIRA.COM -- "Battle of Hijab" meneguhkan keyakinan menguak identitas adalah sebuah refleksi religi sekaligus sebagai kritik sosial yang ditulis cendikiawan muda Fahrurozi, S.HI., M.Pd. 


Diketahui Fahrurozi, S.HI., M.Pd atau yang biasa dipanggil Ozzie adalah alumni UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 2002. 


Selain sebagai dosen pada IAI Al Qolam, Fahrurozi, S.HI., M.Pd juga aktif dalam memberikan sumbangsih keilmuan melalui ceramah dan tulisan di berbagai media. 


Berikut  "Battle of Hijab" meneguhkan keyakinan menguak identitas, semoga bermafaat. 



 يايها الناس انا خلقنكم من ذكر وأنثى وجعلنكم شعوبا وقبائل لتعارفوا...

Alloh menciptakan manusia manjadi laki laki dan perempuan,dan menjadikannya berbangsa bangsa serta bersuku suku, agar mereka saling mengenal.


Urgensi dari ayat tersebut menyatakan bahwa keberagaman manusia adalah qodrat ilahiyah yang merupakan keniscayaan yang harus diterima.


Harus diakui bahwa existensi manusia yang berbeda, baik dari segi fisik, bahasa, agama, adat istiadat,budaya, pakaian dan lain akan melahirkan identitas identitas yang berbeda pula.


Yang harus dipahami bersama, bahwa setiap manusia yang ada di dunia mempunyai banyak identitas yang menempel padanya, mulai dari identitas agama, suku, marga, keturunan, kewarganegaraan, bahkan organisasi.


Akan Menjadi persoalan apabila salah satu identitas itu ditonjolkan secara berlebihan melalui simbol simbol ta'asubiyah, seperti bendera, warna, baju, hijab, dan  cara berpakaian lainnya, kerena perilaku itu akan menjadi pemantik terjadinya gesekan antar manusia dengan identitas yang berbeda.


Parahnya lagi terjadinya truth claim yang mengancam disintegrasi bangsa. Khususnya bangsa Indonesia.


Disinilah NU mengambil posisi yang penting dan strategis dengan ajaran tasamuh, tawasuth, tawazun, i'tidal dan Amar Makruf nahi Munkar.


Identitas penting, tapi jangan Sampai penonjolan identitas melahirkan bentuk-bentuk kekerasan dan teror, lebih-lebih atas nama agama.


Lima ajaran diatas itulah yang mampu menjadikan NU sebagai organisasi yang rahmatan lilalamin.


Lalu bagaimana kita menyikapi berbagai identitas yang muncul berikut derivasinya? Sebagai warga NU tentunya langkah langkah berikut bisa dijadikan landasan Agar adanya berbagai macam identitas yang disimbolkan dengan berbagai corak warna, tulisan dan bentuk tersebut menjadi berkah dan Rahmat Allah di dunia ini, bukan menjadi musibah.


Adapun hal hal yang bisa dibuat acuan adalah :


1. Sebagai warga NU, kita harus berpegang teguh pada ajaran tasamuh, tawasut, tawazun, i'tidal serta Amar Makruf nahi Munkar dalam bermasyarakat dan berbangsa 


2. Memahami bahwa  perbedaan identitas di atas adalah sunatulloh yang merupakan Rahmat dari Allah.


3. Tidak berlebih-lebihan dalam menonjolkan identitas yang kita miliki, walupun menunjukan identitas, siapa kita juga penting untuk dilakukan.


4. Mamahami bahwa identitas yang yang paling utama diantara identitas identis yang lain adalah identitas " TAQWA" sebagaimana hadist Nabi.


لا فضل لعربي على اعجمي الا بالتقوى.


Jadi kualitas identitas seseorang atau manusia itu adalah terletak pada kualitas taqwa yang terinternalisai pada diri manusia dengan berbagai macam identitas yang ia punyai.


Maka dalam konteks ini, hijab yang berbeda adalah bagian kecil dari penonjolan identitas yang mewakili person atau organisasinya. Karena model hijab yang berbeda, syar'i atau tidak syar'i tidaklah menjamin kualitas ketaqwaan seseorang. 


Tidak hanya hijab, tetapi simbol simbol identitas yang lainnya harus kita letakkan pada posisi yang sama, bahwa simbol simbol identitas itu bukanlah satu satunya cerminan ketaqwaan seseorang.


Wallahu a'lam bisshowab.


EDITOR : El Zain Ahmad 

×
Berita Terbaru Update