Sejarah Valentine Day atau Hari Valentin Diperingati Setiap Tanggal 14 Februari Setiap Tahunnya -->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Sejarah Valentine Day atau Hari Valentin Diperingati Setiap Tanggal 14 Februari Setiap Tahunnya

Minggu, 05 Februari 2023 | 08.40.00 WIB Last Updated 2023-02-05T01:42:16Z

Ilustrasi Hati sebagai simbol cinta kasih di hari vaentin/freepik

POJOKINSPIRA.COM -- 14 Februari diperingati sebagai hari valentine atau hari kasih sayang setiap tahunnya yaitu identik memberikan hadiah atau kado istimewa untuk orang-orang terkasih.  


Ini menarik untuk kita ketahui lebih dalam tentang hari valentine atau hari kasih sayang, karena banyak orang di dunia saat ini merayakan perayaan tahunan yang jatuh pada tanggal 14 Februari setiap tahunnya ini.  


Di berbagai tempat di seluruh dunia, permen, bunga, dan hadiah dipertukarkan antara orang yang dicintai, baik itu pasangan, sahabat, adik atau kakak, dan sanak keluarga lainnya


Lantas bagaimana asal usul valentine day atau hari valentin ini? Berikut sejarahnya yang dikutip pojokinspira.com dari berbagai sumber. 


Valentine day atau hari Vaentin, disebut juga Hari St. Valentine, adalah perayaan kasih sayang yang jatuh pada tanggal 14 Februari setiap tahunnya. Hari Valentine identik dengan sepasang kekasih yang mengekspresikan kasih sayang mereka dengan salam serta hadiah.


Diketahui bahwa hari Valentine berasal dari festival Romawi Lupercalia, yang diadakan pada pertengahan Februari. Festival ini merayakan datangnya musim semi, termasuk upacara kesuburan dan pemasangan undian antara wanita dengan pria.


Pada akhir abad ke-5, Paus Gelasius I melarang perayaan Lupercalia dan konon menggantinya dengan Hari St. Valentine. Tetapi, asal mula sebenarnya dari hari perayaan ini masih belum terlalu jelas. Valentine tidak serta merta dirayakan sebagai hari yang romantis sampai sekitar abad ke-14. 

 

Anda pasti tahu bahwa Februari telah lama dirayakan sebagai bulan yang romantis, dan Hari St. Valentine, seperti yang dikenal sekarang, mengandung sisa-sisa tradisi Kristen dan Romawi kuno.


Tetapi siapakah Santo Valentine itu, dan bagaimana dirinya sampai dikaitkan dengan ritus kuno ini.


Legenda Santo Valentine berawal dari seseorang yang gereja Katolik mengakui setidaknya tiga orang kudus berbeda yang bernama Valentine atau Valentinus, yang semuanya menjadi martir. 


Dari beberapa martir Kristen bernama Valentine ini, hari Valentine kemungkinan besar diambil dari nama seorang imam yang menjadi martir sekitar tahun 270 M oleh kaisar Claudius II Gothicus di Roma.


Ketika Kaisar Claudius II memutuskan bahwa pria lajang akan menjadi prajurit yang lebih baik daripada mereka yang memiliki istri dan keluarga, dia melarang pernikahan para pria-pria muda. Valentine, menyadari ketidakadilan dekrit ini, menentang Claudius dan terus melakukan pernikahan untuk para pasangan kekasih muda secara rahasia.


Ketika tindakan Valentine yang melanggar hukum ini diketahui, Claudius memerintahkan agar Valentine dihukum mati. Menurut legenda, imam Valentine menandatangani surat dengan kata-kata "from your Valentine", sebuah ekspresi yang masih digunakan sampai sekarang, kepada putri sipir yang telah berteman dengannya.


Catatan lain menyatakan bahwa Valentine yang dimaksud adalah seorang uskup bernama St. Valentine dari Terni, meskipun ada kemungkinan bahwa kedua orang kudus ini sebenarnya adalah satu orang yang sama. 


Legenda umum menyatakan bahwa St. Valentine menentang perintah kaisar dan diam-diam menikahkan pasangan untuk menyelamatkan para suami dari perang. Karena alasan inilah hari Valentine lantas dikaitkan dengan hari perayaan cinta.


Dalam catatan lain Budaya ini bermula pada abad ke-3 M, saat raja Romawi yang bernama Claudius menghukum pancung seorang pendeta bernama Santo Valentine pada tanggal 14 Februari 269 M. Santo Valentine dihukum pancung karena menikahkan seorang prajurit muda peserta wajib militer kerajaan yang ingin menikah.


Saat itu, tindakan Santo Valentine dianggap sebagai melawan peraturan kerajaan. Saat itu Claudius sedang getol menghimpun anak muda untuk mau jadi tentara kerajaan guna menaklukan kerajaan yang lain. 


Namun hanya sedikit anak muda yang mau jadi prajurit, Caludius berpikir kalau anak muda dilarang menikah maka dia akan sukarela menjadi prajurit kerajaan karena hatinya tidak lagi terpaut dalam keluarga.


Bagi pihak gereja tertentu, tindakan Santo Valentine tersebut dianggap benar karena telah melindungi orang yang menjalin cinta, sehingga dia dinobatkan sebagai pahlawan kasih sayang. Sehingga, tercatat dalam sejarah bahwa setiap tanggal 14 Februari diperingati sebagai hari kasih sayang.


Versi yang lain pada masa itu ada anak muda biasa yang bernama Valentine yang ditangkap petugas kerajaan karena menolak menjadi prajurit. Saat itu semua laki-laki warga kerajaan Roma diwajibkan menjadi Prajurit Kerajaan dalam waktu tertentu (semacam Wamil). Dia tidak mau jadi prajurit karena merasa hatinya hanya dipenuhi dengan cinta kasih, dia tidak bisa menjadi prajurit yang bertugas membunuh orang lain. 


Oleh karena itu dia dipenjara dan terus disiksa selama berbulan-bulan supaya tumbuh rasa benci dan hasrat membunuhnya. Namun upaya itu tidak berhasil, akhirnya dia akan dihukum mati pada suatu pagi di tanggal 14 Februari. 


Pada malam menjelang hukuman mati itu dia menulis surat panjang yang dititipkan kepada petugas penjara. Surat itu ditujukan kepada perempuan yang lumpuh dan buta namun sangat dia kasihi. 


Inti surat itu adalah permintaan maaf karena tidak bisa lagi mengurus dirinya. Konon siapapun yang membaca atau mendengar orang membaca surat itu pasti akan menitikkan air mata dan terguncang semua saraf cinta kasihnya. 


Terlepas dari bagaimana bermula ritus kuno valentine ini, bahwa cinta kasih adalah hak istimewa setiap orang. Namun demikian, dengna cara apapun itu diekspresikan, setidaknya tidak meninggalkan budaya dan kearifan lokal serta Norma-norma yang berlaku. 


×
Berita Terbaru Update