KH Ahmad Bahauddin Nursalim/Pngtree |
POJOKINSPIRA.COM -- Bulan Sya'ban adalah bulan yang penuh dengan faedah dan hikmah. Dianjurkan pada bulan tersebut untuk memperbanyak amalan karena diapit oleh dua bulan besar yakni Rajab dan Ramadhan.
Hal senada juga disampaikan oleh KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, bahwa pada bulan Sya'ban sebaiknya memperbanyak amalan ibadah seperti membaca Al-Quran, puasa dan amalan ibadah lainnya.
“Misalnya memperbanyak membaca Al-Qur’an, shalawat, puasa, dan memperingati malam Nisfu Sya'ban,” ujarnya seperti dikutip pojokinspira.com dari tayangan YouTube Ngaji Gus Baha Jumat (24/2/23).
Menurut Gus Baha, puasa di bulan Sya'ban memang tidak sepopuler puasa sunnah lain yang banyak disebutkan dalam ceramah ataupun pengajian.
Namun demikian, menurutnya Nabi Muhammad SAW tidak puasa sunnah lebih banyak kecuali pada bulan sy'ban.
“Namun di bulan Sya'ban, Rasulullah SAW sering melaksanakan puasa dan amalan yang lain,” jelasnya.
Bahkan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidzul Qur'an Lembaga Pembinaan Pendidikan Pengembang Ilmu Al-Qur'an (LP3IA) Nurukan itu mengutip hadist yang menerangkan bahwa, Nabi tidak berpuasa pada satu bulan lebih banyak selain di bulan Sya'ban. Sesungguhnya Nabi berpuasa pada bulan Sya'ban (seolah-olah) pada seluruh bulan. (HR. Bukhari).
“Tujuan nabi banyak berpuasa di bulan Sya'ban adalah sebagai ajaran kepada umatnya. Bulan Sya'ban adalah momen diangkatnya amal perbuatan. Ketika dalam keadaan berpuasa, tentu itu hal yang baik,” paparnya.
Lebih lanjut Gus Baha menjelaskan, bahwa nabi pernah menyebutkan keutamaan bulan Sya'ban kerap dilupakan. Bulan Sya'ban sendiri bisa menjadi bulan persiapan, dan untuk meningkatkan ibadah di bulan Ramadhan.
“Karena fokus kebanyakan masyarakat beralih pada dua bulan yang mengapitnya, yaitu Rajab dan Ramadhan,” pungkasnya.