Viral Video Aksi Sawer Qoriah, Fatayat NU Buka Suara -->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Viral Video Aksi Sawer Qoriah, Fatayat NU Buka Suara

Sabtu, 07 Januari 2023 | 09.56.00 WIB Last Updated 2023-01-07T02:56:54Z

Tangkapan layar viral video Qoriah di sawer/Twiteer


POJOKINSPIRA.COM -- Viral video aksi sawer Qoriah Fatayat Nahdhatul Ulama buka suara bahwa tindakan itu tidak etis dilakukan pada momen saat baca Al-Quran. 


Ketua Fatayat Nahdhatul Ulama Margaret Aliyatul Maimunah menyampaikan bahwa aksi sawer yang dilakukan kepada qariah Nadia Hawasyi sebagai tindakan yang sangat tidak etis. 


Aksi sawer tersebut juga mengganggu kekhidmatan jamaah dalam mendengarkan bacaan ayat suci Al-Qur'an.


"Tindakan sawer itu sangat tidak etis karena membaca ayat suci Al-Qur'an adalah hal khusus karena ayat Al-Qur'an adalah kalam suci ilahi yang secara norma agama, hendaknya penonton mendengarkan secara lebih khidmat dan khusyuk," ujar Margaret di kutip pojokinspira.com dari NU Online Sabtu, (7/1/2023).


Lebih lanjut Margaret mengatakan bahwa pembacaan Al-Quran juga ada etika bagi semua pihak, baik yang baca atau yang mendengarkan. 



Menurut ketua PP Fatayat tersebut, tindakan sawer itu juga jelas mengganggu qariah. Dalam video tersebut yang juga telah viral di media sosial, qariah terlihat merasa terganggu. 


Qariah juga sudah berupaya melepaskan uang yang dirangkai menjadi seperti kalung, tapi kemudian dikalungkan kembali hingga menutupi mata qariah.



Margaret menegaskan tindakan sawer ini alih-alih sebagai tindakan pemberian apresiasi, justru sebaliknya juga dapat dianggap sebagai tindakan pelecehan baik kepada qariahnya maupun dari sisi pelecehan terhadap pembacaan ayat suci Al-Qur'an yang merupakan kalam ilahi.


"Sebagaimana kita ketahui melalui video tersebut dapat didengarkan juga kemudian penonton atau orang yang mendengarkan pembacaan ayat suci Al-Qur'an tertawa-tawa. Memberikan penghargaan atau ucapan terima kasih, bisa dilakukan dengan cara-cara yang lebih etis. Misalnya setelah selesai pembacaan ayat suci Al Qur'an," kata Margaret.


 "Dan tentu, selanjutnya ini menjadi pelajaran kita bersama agar hal serupa juga tidak terjadi dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang di dalamnya ada pembacaan ayat suci Al-Qur'an," pungkasnya.


Sumber: NU Online 


×
Berita Terbaru Update