POJOKINSPIRA.COM -- Sebagai manusia biasa, terkadang galau dan cemas menghampiri apalagi saat dihadapkan dengan persoalan yang rumit secara akal manusia.
Ketika galau melanda, serasa dunia berhenti berputar. Ketika seseorang salah menyikapi kegalauan ini, akan sangat berdampak pada keputusan dalam bertindak.
Maka selain tenang dan berfikir positif, melibatkan Tuhan dalam hal mengambil keputusan itu sangat penting sebagai bentuk kepasrahan seorang hamba kepada Tuhannya yang Maha Digdaya.
Namun demikian, tidak semua orang mengetahui doa yang bisa dibaca saat kondisi sedang galau tersebut. Berikut ini doa galau saat melanda.
Dikutip pojokinspira.com dari islam.nu.co.id Rabu, (14/12/22) yang ditulis oleh Alhafidz Kurniawan, bahwa Rasulullah SAW mengajarkan kepada sahabat Al-Walid Ibnul Walid sebuah doa yang dibaca saat galau dan cemas datang.
روينا في كتاب ابن السني، عن الوليد بن الوليد رضي اللّه عنه أنه قال: يارسول اللّه! إني أجدُ وحشةً، قال:"إذَا أخَذْتَ مَضْجَعَكَ فَقُلْ: أعُوذُ بِكَلِماتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّياطِينِ
وأنْ يَحْضُرُونِ. فإنَّها لا تَضُرُّكَ أوْ لا تَقْرَبُكَ"
Dengan demikian, ketika galau dan cemas datang, mengutip sabda nabi diatas, kita dianjurkan membaca doa :
أعُوذُ بِكَلِماتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّياطِينِ وأنْ يَحْضُرُونِ
A‘ūdzu bi kalimātillāhit tāmmāti min ghadhabihī, wa ‘iqābihī, wa syarri ‘ibādihī, wa min hamazātis syayāthīni wa an yahdhurūn.
Artinya, “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya, keburukan hamba-Nya, gangguan setan, dan setan yang hadir.”
Selain itu, saat galau datang menjarah hari bahagia anda, kutipan hadis berikut juga menjadi doa kedua yang bisa anda baca.
Doa ini diriwayatkan oleh Imam At-Thabarani.
سُبْحَانَ المَلِكِ القُدُّوْسِ رَبِّ المَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ جَلَّلْتَ السَّمَوَاتِ وَ الأرْضَ بالعِزَّةِ والجبَرُوتِ
Subhānal malikil quddūs, rabbil malā’ikati war rūh, jallaltas samāwāti wal ardha bil ‘izzati wal jabarūt.
Artinya, “Mahasuci Tuhan yang Kudus, Tuhan para malaikat dan Jibril. Kau besarkan langit dan bumi dengan kemuliaan dan kekuasaan-Mu.”
Adapun doa tersebut diatas, dijelaskan oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam karyanya yang membahas doa, Al-Wabilus Shayyib minal Kalimit Thayyib, [Kairo, Darur Rayyan lit Turats: 1987 M/1408 H], cetakan pertama, halaman 225).
عن البراء بن عازب أن رجلا اشتكى إلى رسول الله - صلى الله عليه وسلم - الوحشة، فقال قل : سُبْحَانَ المَلِكِ القُدُّوْسِ رَبِّ المَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ جَلَّلْتَ السَّمَوَاتِ وَ الأرْضَ بالعِزَّةِ والجبَرُوتِ، فقالها الرجل فذهب عنه الوحشة
Artinya, “Dari Al-Barra bin Azib bahwa seseorang mengadu kepada Rasululah saw perihal kerisauannya. Rasulullah memerintahkan, ‘Bacalah, ‘Subhānal malikil quddūs, rabbil malā’ikati war rūh, jallaltas samāwāti wal ardha bil ‘izzati wal jabarūt.’ Orang itu kemudian mematuhinya sehingga kerisauan itu pergi,’”
Semoga kita semuanya senantiasa terlindungi dari kegalauan dan kecemasan, sehingga melewati hari-hari kita dengan penuh senyum bahagia.
Wallahu A'lam Bhis Showab