Ilustrasi seseorang sedang bersujud/freepik |
POJOKINSPIRA.COM -- 7 Amalan sunnah pada hari jumat ini mungkin sangat berguna untuk menambah nilai pahala pada hari Jumat
Seperti diketahui bahwa hari Jumat memiliki keistimewaan tersendiri bagi ummat Islam dibandingkan dengan hari-hari yang lain.
Banyak amalan yang disunnahkan pada hari Jumat, dan setiap amalan tersebut tentu mengandung nilai pahala bagi yang mengerjakannya.
Dikutip pojokinspira.com dari laman Islam NU Online,
Ada 7 amalan sunnah yang dianjurkan pada hari Jumat sebagai berikut :
1. Mandi Jumat.
Disunnahkan mandi pada hari Jumat ini karena Nabi Muhammad SAW bersabda :
مَنْ أَتَى الْجُمُعَةَ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ النِّسَاءِ فَلْيَغْتَسِلْ وَمَنْ لَمْ يَأْتِهَا فَلَيْسَ عَلَيْهِ غُسْلٌ
“Barangsiapa dari laki-laki dan perempuan yang menghendaki Jumat, maka mandilah. Barangsiapa yang tidak berniat menghadiri Jumat, maka tidak ada anjuran mandi baginya”. (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban).
Hadist ini Shahih, sehingga para ulama merumuskan tentang Sunnahnya mandi bagi yang berniat hendak melaksanakan shalat Jumat.
Adapun waktu pelaksanaan mandi Jumat ini dimulai sejak terbit fajar Shadiq sampai pelaksanaan Jumat, Namun lebih diutamakan menjelang keberangkatan menuju tempat shalat Jumat.
2. Bersegera hadir menuju tempat shalat Jumat
Bagi yang berniat hendak melakukan shalat Jumat, maka disunnahkan untuk menyegerakan keberangkatannya menuju tempat shalat.
Seseorang yang lebih awal berangkat shalat Jumat, mendapatkan pahala melebihi orang yang datang setelahnya. Anjuran ini berlaku untuk selain Imam.
Sementara bagi yang memjadi Imam shalat Jumat, baginya disunnahkan hadir sedikit terakhir sampai menjelang waktu khutbah.
Seperti sabda Nabi Muhammad SAW:
مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْأُولَى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً ، فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ حَضَرَتْ الْمَلَائِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ
“Barangsiapa yang mandi seperti mandi junub pada hari Jumat, kemudian pada waktu pertama ia berangkat Jumat, maka seakan ia berkurban unta badanah. Dan barangsiapa berangkat Jumat pada waktu kedua, seakan berkurban sapi. Dan barangsiapa berangkat Jumat pada waktu ketiga, seakan berkurban kambing yang bertanduk. Dan barangsiapa berangkat Jumat pada waktu keempat, seakan berkurban ayam. Dan barangsiapa berangkat Jumat pada waktu kelima, seakan berkurban telur. Saat imam keluar berkhutbah, malaikat hadir seraya mendengarkan khutbahnya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
3. Memakai pakaian putih.
Memakai pakaian putih menjadi sunnah karena sesuai dengan sabda Nabi:
اِلْبَسُوْا مِنْ ثِيَابِكُمْ اَلْبَيَاضَ فَإِنَّهَا مِنْ خَيْرِ ثِيَابِكُمْ
“Pakailah dari pakaian kalian yang berwarna putih. Karena sesungguhnya pakaian putih termasuk pakaian terbaik bagi kalian”. (HR. al-Tirmidzi).
Lebih utama mengenakan pakaian putih dengan kualitas terbaik dan yang terbaru.
4. Membersihkan badan.
Membersihkan badan dengan mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, menggunting kumis, memotong kuku, bersiwak dan menghilangkan bau badan.
5. Memakai parfum.
Adapun parfum yang dipakai tidak ada ketentuan khusus, lebih utama memakai minyak misik.
Anjuran memakai minyak wangi ini berlaku untuk selain orang yang berpuasa, orang yang sedang ihram dan perempuan. Adapun bagi orang yang berpuasa dan perempuan, dimakruhkan baginya mengenakan parfum.
Sedangkan bagi orang yang tengah menjalankan ibadah ihram haji atau umrah, hukumnya haram.
6. Berjalan menuju tempat shalat Jumat dengan tenang.
Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW
مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
“Barangsiapa membasuh pakaian dan kepalanya, mandi, bergegas jumatan, menemui awal khutbah, berjalan dan tidak menaiki kendaraan, dekat dengan Imam, mendengarkan khutbah dan tidak bermain-main, maka setiap langkahnya mendapat pahala berpuasa dan shalat selama satu tahun”. (HR. al-Tirmidzi dan al-Hakim).
7. Membaca Al-Quran dan berdzikir
Anjuran ini dilakukan saat perjalanan menuju tempat shalat Jumat dan saat berada di tempat pelaksanaan Jumat. Ayat al-Qur’an yang utama dibaca adalah surat al-Kahfi.